Senin, 17 Maret 2014

Serunya Dongeng di Market Day SDIT Ar Rahmah

SDIT Ar Rahmah, sebuah sekolah Islam di kompleks perumahan dosen Unhas melaksanakan sebuah acara yang disebut Market Day.  Siswa kelas 3-6 menjual berbagai makanan dan minuman. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. setiap kelompok harus menyiapkan menu yang akan mereka jual. Jadilah sepekan ini menjadi hari yang sibuk bagi siswa. mulai dari menentukan menu, menghitung berapa modal yang akan dijual, sampai hari H mereka harus pandai-pandai menjual supaya semuanya laku.

Alhasil, pagi itu sejak jam 8 pagi, siswa sudah bersiap dengan dagangan kelompok masing-masing. lapangan dan jalan di depan sekolah diubah menjadi area jualan siswa. Ada yang menjual bassang, mie naga, bakso, pangsit, roti bakar, popcorn dll. Memang kali ini tema jualan siswa adalah" satu hari tanpa nasi.
Syukurnya hari itu, pengunjung membludak. Sudah banyak jualan anak-anak yang habis sebelum acara Market day dibuka. mungkin ini adalah hasil dari pesan siswa kepada orangtua agar tidak usah memasak di hari tersebut, cukup datang ke market day.

Acara yang dibuka oleh H. Amru Saher, ST Wakil Bupati Luwu yang juga orangtua murid ini dihadiri juga oleh salah satu anggota DPRD Sulsel, Drs.Jafar Sodding yang merupakan salah seorang Dewan Pengawas Sekolah. Hasan Hamido, S.Pd, M.Si, pendiri SIT Ar Rahmah mengatakan, "Kegiatan market day ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan anak sejak dini. Semoga siswa SDIT Ar Rahmah bisa menjadi Abdurrahman Bin Auf Muda,"

Kegiatan ini yang diikuti sekitar 500 orang juga diisi dengan sedekah dongeng bersama Kak Heru Pendongeng Makassar dan Dompet Dhuafa, untuk memotivasi siswa bersedekah bagi korban bencana Gunung Kelud dan asap di Riau (*)

Pelatihan Teknik Dasar Mendongeng untuk Guru Guru IGRA se Sulsel

Bertempat di Main Hall Pasar Segar Makassar, Sabtu 15 Maret 2014 dilaksanakan Pelatihan Teknik Dasar Mendongeng untuk para guru guru yang tergabung dalam IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Afthfal) yang berasal dari seluruh kabupaten se Sulawesi Selatan.

Program ini dilaksanakan atas kerja sama antara IGRA dengan Penerbit PT Erlangga Makassar diikuti oleh sekitar 300 orang guru.

Nara sumber dalam pelatihan teknik dasar mendongeng ini adalah Kak Heru, seorang Pendongeng Makassar yang memberikan tips tips dasar tentang cara mendongeng yang baik untuk anak anak didik yang duduk di tingkatan RA

Jumat, 14 Maret 2014

Kak Heru Bawakan Dongeng Cerita dari Surga untuk Murid TK Khalifah 3

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Aksi Kak Heru ketika  membawakan dongeng mengenai sikap baik dan buruk.

"Hari ini bawa dongeng yang judulnya Cerita dari Surga," kata Kak Heru. Dongeng yang dibawakan mengisahkan tentang dua anak yang akan menerima rapor baik dan buruknya di surga.
Herumawan juga mengharapkan pesan yang disampaikan melalui dongeng dapat diterima anak-anak.

Selain mendongeng, Dompet Dhuafa membagikan sejumlah pin ke murid-murid TK Khalifah 3, Jl Faisal 11, Kamis (13/3/2014). Aksi tersebut merupakan bentuk apresiasi yang diberikan ke anak-anak sebagai donatur muda.
"Pin ini merupakan penghargaan yang kami berikan terhadap kepedulian anak-anak TK Khalifah 3 dalam membantu sesama," kata Direktur Dompet Dhuafa Sulsel, M Husaeni.
Pin yang bertuliskan "Pahlawan Sedekah" tersebut diselipkan di dada anak-anak. Harapan Husaeni, dengan pemberian pin anak-anak bisa termotivasi untuk membantu sesama.
 (*)

Launching Sedekah Dongeng di Metro School


Kegiatan #sedekah dongeng yang dilaksanakan atas kerjasama Kak Heru Dongeng dan Dompet Dhuafa Sulsel di-launching untuk pertama di SD Metro School Jl G. Latimojong Makassar.

Kegiatan #Sedekah Dongeng ini bertujuan untuk mengumpulkan donasi dari anak anak sekolah yang akan disalurkan kepada anak anak yang terkena bencana Gunung Sinabung Sumatera Utara.

Kak Safira yang merupakan alumni dari SD Metro School hadir berbagi cerita untuk adik adik yang hadir di Aula Sekolah di lantai 2





Pembukaan Pelatihan Guru Guru PAUD se Kab Polman Sulbar




Tanggal 10-13 Maret 2014, bertempat di Hotel Istana Wonomulyo Propinsi Sulawesi Barat, para guru guru PAUD se Kabupaten Polman melaksanakan pelatihan Teknik Mendongeng. Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang guru PAUD dan terbagi menjadi 2 angkatan.

Safira tampil dalam acara pembukaan  pelatihan ini yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab Polman.

Sedangkan Kak Heru selama 2 hari berturut-turut memberikan pelatihan teknik mendongeng kepada para guru PAUD. Tujuan pelatihan ini adalah memberi wawasan dan pengetahuan tentang teknik mendongeng.
Di akhir acara, diadakan lomba mendongeng antar peserta untuk melihat secara langsung hasil dari teori dan praktek yang telah diteruima oleh para peserta

Rabu, 05 Maret 2014

Kak Heru berbagi cerita di Posko Ramah Anak Gunung Sinabung


Trauma healing dalam bentuk dongeng diberikan oleh oleh ratusan pendongeng yang tergabung dalam Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (GePPuk). 

Kak Heru Pendongeng dari Makassar turut serta dalam tim pendongeng yang bergabung dalam tajuk Dongeng Kemanusiaan Dharma Pertiwi dalam rangka ulang tahun ke-50 Dharma Pertiwi Indonesia

Kedatangan mereka merupakan bagian dari kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dengan mengangkat tema "Pendongeng Kemanusiaan Dharma Pertiwi". Selain para pendongeng, turut hadir Pengurus Dharma Pertiwi (diketuai oleh Koes Moldoko), sejumlah artis, serta personel TNI. 

"Anak-anak pengungsi Sinabung yang sudah hampir empat bulan mengungsi masih perlu sentuhan khusus," kata Koes Moeldoko dalam pernyataanya kepada ROL.  

Para pendongeng, jelas Koes Moldoko, akan menyuntikkan semangat melalui cerita-cerita yang disampaikan. Hal ini penting untuk membantu mereka bangkit dari rasa trauma, disamping tetap memberikan bantuan barang-barang kebutuhan. 

"Karena jumlah mereka relatif masih besar dan tersebar, maka kami membawa pendongeng dengan cukup banyak. Supaya mereka terhibur semuanya,” kata Koes Moeldoko.

Kedatangan para pendongeng disambut meriah oleh para pengungsi, terutama anak-anak. Hal ini sontak membuat hawa sejuk yang menyelimuti lokasi pengungsian terasa hangat. Canda tawa juga mimik serius para pengungsi terlihat di sepanjang acara.  

Dengan kegiatan ini Koes Moldoko berharap anak-anak tetap memiliki semangat untuk sekolah dan berpikir kreatif di tengah musibah yang melanda. 

"Kenapa saya bawa pedongeng, agar menghibur adik-adik. Agar timbul inspirasinya. Saya beharap adik-adik  tidak akan putus sekolahnya," harapnya.

Hari ini para pendongeng berbagi keceriaan di tiga lokasi pengungsian, yakni di Simalem, berlanjut ke Pusat pembinaan warga gereja (PPWG) GBKP Jalan Nabung Surbakti, serta di Runggun majelis GbKP komplek Asrama Kodim, Jalan Nabung Surbakti, Kaban Jahe, Tanah Karo.

Kebahagiaan para pengungsi tidak akan berhenti hari ini. Mereka masih akan melakukan kegiatan hingga dua hari kedepan.    

Sebelumnya, saat melepas tim di Halim Perdanakusuma pagi tadi, Panglima TNI Dr Moeldoko mengatakan apa yang diberikan hari ini akan memberi hasil positif. 

"Saya sangat menghargai, ide-ide yang cemerlang dari ketua Dharma Pertiwi yang di sambut positif oleh rekan (Pendongeng) yang memiliki ide. Tidak sekadar konsep tapi direalisasikan," kata Jendral TNI Dr Moeldoko. 

"Saya sangat yakin apa yang saudara berikan akan memberikan kontribusi yang posiif," demikian Moeldoko.