Standar Prosedur



STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P.)
EVENT YANG MENGHADIRKAN KAK SAFIRA DAN KAK HERU

EVENT DONGENG
  • Audiens utama adalah anak-anak usia TK/SD. Sedangkan audiens lainnya yang berusia diatas 12 tahun adalah audiens penunjang, seperti orang tua siswa dan pengantar. Jumlah audiens tidak dibatasi, lebih banyak akan lebih baik.
  • Durasi dongeng standar adalah 25–30 menit.
  • Lokasi bisa indoor maupun outdoor, akan tetapi lebih disarankan indoor.
  • Sound system harus benar-benar memadai, minimal 500 watt (menyesuaikan jumlah audiens dan kondisi lokasi).
  • Jika memungkinan, panitia menyiapkan panggung
  • Tempat duduk anak-anak di depan merapat ke panggung, sementara orang dewasa menempati posisi di belakang.
  • Kalau ada bazar atau orang berjualan, maka posisi mereka harus di atur agar tidak mengganggu konsentrasi anak. Jarak mereka dari lokasi minimal 100 meter. Stand yang diperkenankan berada di lokasi acara hanyalah stand milik panitia atau milik sponsor yang mendapat persetujuan khusus dari panitia.
EVENT PELATIHAN/WORKSHOP TEKNIK BERCERITA
  • Audiens utama adalah guru/praktisi pendidikan anak atau masyarakat umum yang berminat, yang jumlahnya tidak dibatasi.
  • Waktu pelatihan/workshop adalah pukul 8.30 s/d 15.00 (termasuk ISHOMA).
  • Ruangan yang digunakan tidak terlalu sempit.
  • Style tempat duduk model “U SHAPE” (untuk jumlah peserta maksimal 100 orang) atau THEATRE (untuk jumlah peserta lebih dari 100 orang).
  • Disediakan white board, spidol dan penghapusnya yang diletakkan di sebelah kiri dari lokasi tempat duduk narasumber/fasilitator.
  • Disediakan viewer/LCD, laptop, beserta screen-nya. (opsional)
KETENTUAN UMUM
  • Komunikasi dapat dilakukan melalui telepon di nomor 085255751971/081342292334 atau melalui BBM pada pin 3293F1C8. Sedangkan untuk Twitter dipersilakan terlebih dahulu untuk follow atau mention kami di account @herumawan. Pengundang sudah harus mencantumkan target audiens, waktu, tempat, tema/dalam rangka apa, serta kontak person panitia untuk kepentingan komunikasi.
  • Standar feeuntuk event dongeng, pelatihan/workshop adalah berdasarkan kesepakatan dengan pihak manajemen Rumah Dongeng Safira dengan ketentuan sebagai berikut:
    • Kegiatan Sosial: seperti kunjungan ke Panti Asuhan, Panti Jompo, Rumah Singgah, Sekolah TK dan SD serta lainnya, Standar fee adalah uang transportasi yang besarannya adalah kesepakatan antara panitia dengan pihak management
    • Kegiatan Berbayar: Seperti semua jenis lomba yang memungut biaya pendaftaran atau mendapat sumbangan dari sponsor. Standar Fee adalah uang transportasi plus fee profesi yang besarannya merupakan kesepakatan antara panitia dengan pihak management.
    • Call centre : 085255751971/081342292334 pin 3293F1C8
    • Email : herumawan@gmail.com
    • Twitter : @herumawan
    • Facebook : Heru Dongeng Makassar
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
 

Pendongeng : Profesi yang harus dihargai

Pernah suatu ketika seseorang bertanya kepada saya, "Kak Heru kalau mau ngundang dongeng gimana untuk acara sosial?"

"Boleh kok, tapi memang harus booking jauh-jauh hari ya untuk tanggal. Tidak bisa dadakan kalau kebetulan kosong saya bisa prioritaskan tapi kalau sudah ada janji lebih dulu ya maaf :)"

"Oke deh, kalau acara sosial berarti free kan ya kak?"

"Memang tidak dibuat budgeting?"

"Namanya juga acara sosial kak? Berarti free donk."

Saya rasa pertanyaan ini sering saya dapati di lapangan ketika memutuskan untuk konsen menjadi pendongeng. Faktanya, saya sering di undang sebagai pendongeng untuk acara sosial: santunan, penggalangan dana, khitan masal, buka puasa bersama, dll

Maaf ini bukan bicara soal materialistis. Saya senang mendongeng, saya senang melihat anak-anak antusias mendengarkan cerita saya. Saya juga sering bikin event sosial. Tapi saya selalu berusaha menyiapkan "ucapan terima kasih" kepada narasumber yang saya undang.

Saya lebih suka panitia bilang apa adanya dari awal misalnya tentang ketiadaan dana. Karena saya sering membawa asisten saat terjun kelapangan. Kemudian ada transportasi yang perlu saya perhitungkan dsb. Setidaknya saya bisa menyesuaikan keadaan (bukan kualitas dongeng) dengan kondisi yang ada. Setidaknya saya pun harus memberikan ucapan terima kasih kepada asisten saya. Dan dari apa yang saya dapat ada jatah preman yang juga harus saya tunaikan.

Tapi saya tidak pernah memaksa misalnya harus sekian. Saya punya standar, tapi juga menyesuaikan kepada si tuan rumah. Daripada harus memicingkan mata dan memandang saya seolah matrealistis karena saya tanya demikian.

Saya juga tidak mau hanya karena budget, anak-anak batal mendengar cerita saya.

Seringkali profesi saya sebagai pendongeng seringkali diartikan sebagai seorang badut. Saya tidak menganggap hina pekerjaan badut, tapi bagi saya mendongeng bukan sekedar menghibur. Menjadi pendongeng itu besar artinya bagi saya. Dongeng adalah cara da'i menyampaikan hikmah melalui cerita kepada anak-anak. Dan menjadi pendongeng sama artinya menjadi da'i untuk anak. Dan itu tanggung jawab besar.

Tapi seringkali di lapangan saya mendapati diri saya diperlakukan seperti badut dan diperlakukan tidak manusiawi. Padahal badut kan juga manusia, pendongeng pun juga manusia. Jadi sudah selayaknya di hargai layaknya manusia :)

Saya juga tidak mau hanya karena budget, anak-anak batal mendengar cerita saya.

*) sharing dengan Kak Pita  
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar