BULLY, sebuah kata dengan lima huruf yang maknanya dalam. Tapii, jauh
lebih dalam lagi, kalau ditambah –ing. Jadinya, bullying. Walau kita
nyebutnya mudah banget, tapi yang alami menderitaa banget. Arti bully
sebenarnya adalah mengganggu atau menekan orang yang lebih lemah.Seperti
pelajaran, bullying ternyata punya banyak macam. Diantaranya; verbal,
physical, sosial, mental, dan cyberbullying. Maksudnya?
Verbal-bullying itu ketika seseorang memanggil nama kita secara tidak
baik. Atau, mereka memanggil kita dengan sebutan-sebutan yang kasar.
Tau, kan, contohnya? Nah, kalau physical-bullying adalah ketika para
bullies memukul kita, menonjok, menginjak, menjambak, mendorong, dan
lain-lain yang bersangkutan dengan fisik. Itulah bullying yang paling
kasar (menurut aku).
Kalau bullying yang tadi bersangkutan
dengan personality, beda lagi dengan social-bullying. Maksudnya, ketika
seseorang dikeluarkan dari sebuah geng atau kelompok. Dengan begitu,
orang tersebut akan depresi dan merasa dikucilkan. Kadang, para bullies
yang melakukan bullying tipe ini, mendorong orang lain agar ikut
mengucilkan orang tersebut. Mental-bullying? Ketika seseorang
ditakut-takuti atau diteror agar mentalnya terganggu.
Bully tipe ini biasanya dilakukan para bullies ketika ingin menyaingi
orang tersbut. Biar dia bisa menang, gitu. Ckckck. Nah, ini, nih, yang
paling nge-trend. Cyberbullying. Semakin berkembang pesatnya teknologi,
tumbuhlah tipe bullying yang baru. Apalagi kalau bukan, cyberbullying.
Hal ini terjadi ketika para bullies nge-bully ‘mangsa’-nya di sosial
media. Ya, tepatnya social network. Siapa yang nggak tau Facebook sama
Twitter?
Dengan cara ini, para pem-bully bisa mem¬-bully
‘mangsa’-nya tanpa harus bertatapan muka. Hanya tinggal ketik, dan klik!
Terkirim, deh, kata-kata kasar mereka. Artinya, pem-bully macam ini
hanyalah PECUNDANG yang hanya berani ngomong di balik layar. Itu dia
macam-macam bully. Selanjutnya, kita bisa cek sendiri, apa kita pernah
mengalaminya atau malah kita pernah melakukannya?
Bullying In Daily Life.
Udah tau contoh-contoh bullying dalam keseharian? Sudah pasti, dong!
Tapi, apa kita tau rasa tertekan dan depresi oleh orang-orang yang
di-bully?
Banyak orang bilang begini, “Stop Bullying!”. Padahal,
mereka sendiri melakukan tindakan bullying yang mereka anggap bukan
bullying. Bullying bukan Cuma tindakan kekerasan seperti memeras teman,
menyuruh mereka mencium sepatu kita, menyuruh mereka melakukan ini, itu,
sana, dan sini. Nggak! Tau, nggak, kalau merebut antrean itu bullying?
Tau, nggak, kalau nyambar bahu teman tanpa minta maaf itu bullying.
Once, bullying bisa saja kita lakukan tanpa sepengetahuan kita.
Melarang orang lain mengikuti trend baru bahkan sudah masuk tindak
bullying. Kadang, bullying dengan sengaja kita lakukan, tapi kadang kita
tidak menyadarinya. Menyerobot antrean tentu saja sudah masuk tindakan
nge-bully. Bayangin, dong, orang udah lama ngantre, eh, kita seenaknya
aja nyerobot. Adik kelas dan kita suka sama satu orang dan kita
melarangnya karena dia adik kelas juga termasuk tindakn nge-bully.
Hello, sadar lagi! Mentang-mentang mereka adik daripada kita, jadi kita
seenaknya aja mengatur-ngatur mereka? Gitu? Tuhan sudah menciptakan
takdir bagi setiap manusia. Jadi, fine ajalah kalau kita dan dia suka
sama satu orang. Kalau orang itu awalnya suka kita, tapi kita ketahuan
nge-bully adik kelas dan melarangnya suka sama dia? Waduh, urusan gawat,
nih! Udahlah, nggak usah takut tersaingi. Toh, kita yakin sama diri
kita, kita pasti bisa!
Karena, para bullies lebih senang
mem-bully orang yang lemah atau lebih muda darinya. Liat aja deh, nggak
ada yang berani nge-bully Ade Rai, kan? Emang mau malah kita yang
ditonjok balik? Dan, bullies juga suka nge-bully orang yang jago.
Maksudnya, dia takut kalau orang itu mau menyainginya. Itulah sebabnya
mereka nge-bully. Banyak juga terjadi senioritas. Akibatnya, banyaka hak
asasi manusia yang dilanggar.
Banyaaaaak banget contoh
senioritas. Adik kelas nggak boleh punya gadget yang lebih canggih dari
kakak kelas, adik kelas nggak boleh punya barang baru tanpa
sepengetahuan kakak kelas, adik kelas harus turutin maunya kakak kelas,
adik kelas harus gini, adik kelas harus gitu, dan bla bla bla! Nanti
jadinya, kita sendiri yang pusing sama aturan yang hampir segudang gitu!
What The Stars Say About Bullying?
Hmm, boleh juga nih. Kira-kira, apa yang para selebriti dunia katakan tentang bullying? Apa pendapat mereka?
Gadis hitam manis bernama Monique Coleman, menentang keras bullying
apakagi cyberbullying. Itu termasuk tindakan para pecundang yang bodoh.
Tapi, dia berterima kasih pada bullies-nya. “I appreciate my bullies.
They made me stronger, they made me more confident,” katanya. Nah, biar
nggak pusing mikirin para cyberbullies, ikuti aja, deh sara Monique
ini, “Go out for a walk, play sport,get off from your computer,”. Boleh
dicoba, nih!
Gadis rendah hati ini juga mendorong kita
untuk membuktikan kepada para bullies kalau kita jauh lebih baik
daripada mereka. Kalau kita di-bully, kita nggak perlu depresi panjang.
Bersyukur aja, deh! Dengan begitu, kita bisa lebih kuat. Bullying juga
melatih kesabaran kita. Yah, sabar-sabar aja, deh!
Lain
halnya dengan Monique Coleman, Lady Gaga sang Mother Monster menganggap
bullying adalah tindakan kriminal dan harus segera dimusnahkan. “Be
Daring, Not Hating, Stop Bullying,” adalah salah satu kata-kata Lady
Gaga. Penyanyi extraordinary ini mengaku kalau bullying bukanlah
perilaku iseng namun kejahatan. Ia menghadapi serius masalah ini.
“She make me happy. She told me that i was born this way,” ucap Jamey
Rodemeyer tentang Queen of Pop ini di salah satu home made video-nya.
Nggak lama setelah meng-upload videonya itu, Jamey ditemukan tewas di
sekitar rumahnya. Sebabnya? Bullying yang seringkali menimpalinya.
Kenapa Jamey di-bully? Ia mengaku dirinya gay, dan sejak saat itu, ia
mulai di-bully kawannya. Social-bullying, cyberbullying,
verbal-bullying, physical-bullying, dan mentap-bullying kerap kali
mengalaminya.
Saya bangga dengan kejujuran Jamey yang
mengakui dirinya seorang gay. Jamey juga sering curhat melalui home made
video di account YouTube-nya. Ia sangat berterima kasih kepada Lady
Gaga. Karena menurutnya, Lady Gaga telah memberikannya semangat untuk
hidup. Namun, bullying yang dideritanya sangat kejam, hingga ia memilih
untuk bunuh diri.
“Bye Mother Monster, thank you for
all you have done, paws up forever,” katanya lewat akun twitternya
sebelum bunuh diri. Itu menjadi pesan terakhirnya untuk Lady Gaga. Hal
ini membuat Lady Gaga ikut depresi. Ia merasa mengapa sebuah tindakan
bullying mampu merenggut nyawa seseorang. “Bullying must be an illegal.
It is a hate crime,” katanya. Nggak hanya bicara lewat tweetsnya. Ia
bersama ibunya mendirikan Born This Way Foundation.
Nggak
hanya berhenti sampai disitu. Lady Gaga menumui Presiden Amerika
Serikat, Barack Obama. “I met him. I will not stop fighting. This must
end. Our generation have power to do that,” katanya semangat. “It is
important that we push the boundaries of love and acceptance,” ucap Gaga
dalam salah satu videonya. Hal yang dialami Jamey bisa membuat kita
sadar, betapa bahayanya ¬bullying itu. Semakin tertekan seseorang,
semakin ia depresi. Dan tidak ada jalan keluar lain yang ia bisa lakukan
selain bunuh diri.
Pendapat dua artis ini mungkin bisa
membuat kita lebih yakin untuk benar-benar Say No To Bullying. Wah,wah,
ternyata artis dunia juga peduli sama bullying yang mayoritas terjadi
pada remaja. Masa’ kita yang dekat dengan hal begitu nggak care, sih?
Ayo, dong! Jangan mau kalah sama Mothe Monster yang kuat banget tekadnya
melawan bullying!
It’s better to having friendship than having enemies and entering to a crime things, bullying.