Meskipun duduk di atas rumput dan panggung yang beratapkan langit, tidak membuat anak-anak dari berbagai TK di Makassar beranjak dari tempat duduknya. Sore itu mereka berkegiatan di halaman Benteng Fort Rotterdam Makassar bersama Kak Heru dalam event Makassar Green Culture Festival 2014.
Melihat
tingginya kepedulian masyarakat kota Makassar dalam aksi penyelamatan
lingkungan melalui berbagai gerakan dan komunitas menjadikan Indonesia
Berkebun (ID Berkebun), sebagai gerakan peduli lingkungan dengan program
Urban Farming, tergerak untuk memberi apresiasi kepada
komunitas-komounitas hijau di kota Anging Mammiri dalam bentuk gelaran
event, Makassar Green Culture Festival (MGCF) 2014 with Indonesia
Berkebun.
Festival
yang akan mempertemukan puluhan komunitas dan lembaga peduli
lingkungan, rencananya dihelat 14-16 November 2014. Ratusan peserta yang
terdiri dari aktivis lingkungan, anggota jejaring ID Berkebun dari
seluruh Indonesia, praktisi Urban Farming, badan usaha serta LSM yang
menjadi partner kami selama ini akan memadati Benteng Rotterdam Makassar
yang dipilih sebagai tempat perhelatan.
Selama
festival berlangsung, beragam kegiatan akan digelar, diantaranya
pameran komunitas; talkshow komunitas dan lingkungan; kompetisi mural
bertema lingkungan; berkebun bersama jejaring ID Berkebun se-Indonesia;
serta pertunjukan langgam musik. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Panitia
MGCF 2014 dan Konferensi Nasional Indonesia berkebun 2014, Andi
Syahriyunita.
“MGCF
menjadi ajang silaturahmi penggiat lingkungan se-Makassar, berbagi ide,
dan informasi terkait kegiatan lingkungan serta mempertemukan komunitas
dan lembaga lingkungan se-Makassar dengan jejaring Indonesia Berkebun
dari seluruh Indonesia. Kami berasal dari satu visi yang sama, yakni
bagaimana menjaga lingkungan agar bisa dinikmati hingga anak cucu kita
kelak, karenanya silaturahmi antar komunitas adalah hal paling penting.
Hal ini juga menjadi tahap awal lahirnya sinergi atau kolaborasi antar
komunitas lingkungan di Makassar,” urainya.
Syahriyunita
menambahkan bahwa, selain mengusung isu lingkungan, festival ini juga
menjadi ajang perkenalan budaya Sulawesi Selatan kepada anggota jejaring
ID Berkebun yang terdapat di 40 kota di Indonesia, diantaranya Jakarta;
Bandung; Bali; Medan; Pontianak; Padang; Jogja; Semarang dan Solo;
serta empat Kampus Berkebun, yakni Universitas Indonesia; Institut
Teknologi Telkom Bandung; Universitas Tirta Jaya dan Institut Pertanian
Bogor. Festival ini akan dikemas dalam bentuk kegiatan pertunjukan
budaya daerah Sulsel. “Sesuai nama acaranya, Green and Culture.
Konsepnya adalah lingkungan dan budaya daerah,” tambahnya.
Makassar akan menjadi kota ketiga penyelenggaraan konferensi
komunitas yang didirikan oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil ini.
Setelah sebelumnya di kota Solo yang dibuka oleh Presiden Jokowi yang
saat itu menjabat sebagai walikota Solo, kemudian Bali yang menjadi dua
kota pendahulu tuan rumah #IDBerkebunConf.
Makassar akan menorehkan tinta emas dalam sejarah pergerakan kampanye
lingkungan, tidak hanya untuk Sulawesi Selatan tapi juga di Indonesia.
Aksi-aksi pelestarian lingkungan adalah kerja besar. Dibutuhkan sinergi
seluruh lapisan masyarakat guna mewujudukan alam yang lestari yang kelak
menjadi aset berharga untuk diwariskan dari generasi ke generasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar