Rabu, 11 April 2012

Begitu Pentingkah Sebuah Dongeng?

Safira Pendongeng Cilik Indonesia
Safira Pendongeng bersama Kak Bimo
Ada ungkapan yang berbunyi ”Seorang Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”.

”Kalau seorang guru bisa bercerita atau mendongeng, berarti dia memiliki kedekatan emosional dengan anak didiknya,” kata Bimo, seorang pendongeng yang mengembangkan konsep dongeng edukatif.

Dengan bercerita seorang pendidik akan terasa mudah dalam memasukkan nilai positif pada diri anak didik, sebagai instalasi benteng pertahanannya terhadap virus-virus yang tidak baik disekitar lingkungan anak tersebut.

”Bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa fungsi yang amat penting,” ujar peraih dua rekor MURI melalui dongeng itu. Selain kedekatan  antara pendidik dengan anak, mendongeng adalah media untuk menyampaikan pesan moral dengan efektif, mengajarkan bagaimana berimajinasi dan berfantasi, serta menyalurkan dan mengembangkan emosi.

Mendongeng juga sangat membantu saat anak berada dalam proses peniruan, dimana yang akan ditiru adalah perbuatan baik tokoh dalam dongeng, memberikan dan memperkaya pengalaman batin, sarana hiburan yang menarik perhatian, menggugah minat baca, dan sarana membangun watak mulia.

Melalui metode bercerita para pengasuh, pendongeng, akan mampu menularkan pengetahuannya dan menanamkan nilai budi pekerti yang luhur secara efektif, dan anak-anak pun akan menerimanya dengan senang hati.

”Sayangnya Indonesia sering disindir para tokoh dunia, karena terlalu banyak menceritakan cerita fatalisme, serta banyak cerita tentang datangnya keajaiban melalui kata tiba-tiba yang menjadikan generasi kita tidak memiliki jiwa kompetitif dan lebih senang pasrah pada nasib,” kata Bimo menyayangkan keprihatinan tersebut.

Menurut David Mc Celland, nasib suatu bangsa dapat diperkirakan dua dasa warsa ke depan berdasarkan jenis cerita yang berkembang saat ini. Indonesia kekurangan cerita untuk membangun watak dan karakter, atau akhlak.

Dongeng itu baik sekali, orang tua atau orang dewasa jadi tahu manfaat dongeng, sehingga tidak sekedar mendongeng tapi juga harus bisa memilih dongeng yang tepat bagi anak-anak. Mendongeng juga bukan suatu hal yang sulit, kalaupun sulit, bukan pada bagaimana mendongeng tapi apa yang akan didongengkan.

Supaya orang tua tidak punya alasan untuk tidak mendongengi anaknya, berikut ini adalah cara mencari dongeng yang cepat. Bukalah internet, pergilah ke mesin pencari (google, yahoo, atau apa saja), tuliskan beberapa kata di kotak pencari seperti “kumpulan dongeng anak nusantara”, “dongeng anak”, “cerita rakyat”, “kumpulan fable” dan lain lain. Atau kita juga bisa langsung mencari pengarang dongengnya, seperti  Grimm, H.C Andersen, Laura Numeroff, Kusumo Priyono ( Kak Kus), PM Toh dan lain lain.

Nah, sekarang Anda atau orang tua atau orang dewasa tidak punya alasan untuk tidak mendongeng. Selamat mendongeng.

sumber : (psikologi.umk.ac.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar