Kamis, 20 November 2014

Dongeng di Makassar Green Culture Festival 2014

Meskipun duduk di atas rumput dan panggung yang beratapkan langit, tidak membuat anak-anak dari berbagai TK di Makassar beranjak dari tempat duduknya. Sore itu mereka berkegiatan di halaman Benteng Fort Rotterdam Makassar bersama Kak Heru dalam event Makassar Green Culture Festival 2014.

Melihat tingginya kepedulian masyarakat kota Makassar dalam aksi penyelamatan lingkungan melalui berbagai gerakan dan komunitas menjadikan Indonesia Berkebun (ID Berkebun), sebagai gerakan peduli lingkungan dengan program Urban Farming, tergerak untuk memberi apresiasi kepada komunitas-komounitas hijau di kota Anging Mammiri dalam bentuk gelaran event, Makassar Green Culture Festival (MGCF) 2014 with Indonesia Berkebun.

Festival yang akan mempertemukan puluhan komunitas dan lembaga peduli lingkungan, rencananya dihelat 14-16 November 2014. Ratusan peserta yang terdiri dari aktivis lingkungan, anggota jejaring ID Berkebun dari seluruh Indonesia, praktisi Urban Farming, badan usaha serta LSM yang menjadi partner kami selama ini akan memadati Benteng Rotterdam Makassar yang dipilih sebagai tempat perhelatan.
Selama festival berlangsung, beragam kegiatan akan digelar, diantaranya pameran komunitas; talkshow komunitas dan lingkungan; kompetisi mural bertema lingkungan; berkebun bersama jejaring ID Berkebun se-Indonesia; serta pertunjukan langgam musik. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Panitia MGCF 2014 dan Konferensi Nasional Indonesia berkebun 2014, Andi Syahriyunita. 

“MGCF menjadi ajang silaturahmi penggiat lingkungan se-Makassar, berbagi ide, dan informasi terkait kegiatan lingkungan serta mempertemukan komunitas dan lembaga lingkungan se-Makassar dengan jejaring Indonesia Berkebun dari seluruh Indonesia. Kami berasal dari satu visi yang sama, yakni bagaimana menjaga lingkungan agar bisa dinikmati hingga anak cucu kita kelak, karenanya silaturahmi antar komunitas adalah hal paling penting. Hal ini juga menjadi tahap awal lahirnya sinergi atau kolaborasi antar komunitas lingkungan di Makassar,” urainya.

Syahriyunita menambahkan bahwa, selain mengusung isu lingkungan, festival ini juga menjadi ajang perkenalan budaya Sulawesi Selatan kepada anggota jejaring ID Berkebun yang terdapat di 40 kota di Indonesia, diantaranya Jakarta; Bandung; Bali; Medan; Pontianak; Padang; Jogja; Semarang dan Solo; serta empat Kampus Berkebun, yakni Universitas Indonesia; Institut Teknologi Telkom Bandung; Universitas Tirta Jaya dan Institut Pertanian Bogor. Festival ini akan dikemas dalam bentuk kegiatan pertunjukan budaya daerah Sulsel. “Sesuai nama acaranya, Green and Culture. Konsepnya adalah lingkungan dan budaya daerah,” tambahnya. 

Makassar akan menjadi kota ketiga penyelenggaraan konferensi komunitas yang didirikan oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil ini. Setelah sebelumnya di kota Solo yang dibuka oleh Presiden Jokowi yang saat itu menjabat sebagai walikota Solo, kemudian Bali yang menjadi dua kota pendahulu tuan rumah #IDBerkebunConf.

Makassar akan menorehkan tinta emas dalam sejarah pergerakan kampanye lingkungan, tidak hanya untuk Sulawesi Selatan tapi juga di Indonesia. Aksi-aksi pelestarian lingkungan adalah kerja besar. Dibutuhkan sinergi seluruh lapisan masyarakat guna mewujudukan alam yang lestari yang kelak menjadi aset berharga untuk diwariskan dari generasi ke generasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar