Salah satu kegiatan yang paling Safira senangi adalah berkemah bersama Mama dan Daddy. Biasanya kami berkemah bersama-sama dengan kakak kakak dari Pramuka Unhas.Beberapa kegiatan perkemahan selalu kami ikuti, antara lain Kemah Keluarga di Parangloe Gowa, Kemah Keluarga di Pantai Tanjung Bayam Makassar.
Nah kali ini, Safira, Dito sepupuku beserta daddy dan mama berkemah di Bantimurung Maros.
Kawasan Bantimurung terletak sekitar 20 km dari Makassar dan dapat ditempuh dengan 1 jam perjalanan menggunakan mobil. Bantimurung termasuk ke dalam taman nasional yang dilindungi oleh pemerintah. Di kawasan Bantimurung ini banyak kupu kupu yang beraneka ragam. Selain kupu kupu, di Bantimurung juga terdapat air terjun yang sangat indah. Banyak wisatawan lokal dan asing yang berkunjung ke air terjun karena pemandangannya sangat indah.
Air Terjun Bantimurung merupakan obyek wisata alam di Sulawesi
Selatan yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Air terjun
ini memiliki lebar 20 meter dan tinggi 15 meter. Airnya yang jernih
dan sejuk meluncur dari atas gunung batu dengan deras sepanjang tahun.
Di bawah curahan air terjun terdapat sebuah tempat pemandian dari
landasan batu kapur yang keras dan tertutup lapisan mineral akibat
aliran air selama ratusan tahun. Kedalaman air di pemandian ini antara
mata kaki hingga ke pinggang.
Di sebelah kiri air terjun terdapat tangga beton setinggi 10 meter
yang merupakan jalan menuju dua gua yang ada di sekitar air terjun,
yaitu Gua Mimpi dan Gua Batu
Ada 2 gua di kawasan air terjun Bantimurung ini, yaitu Gua Mimpi dan Gua Batu. Gua Batu letaknya di atas dekat air terjun dengan jarak tempuh yang lebih jauh. Perjalanan anda bisa memakai jasa pemandu. Perjalanan ke sana lumayan berliku, dimulai dengan jalanan menanjak yang untungnya sudah dibuat menjadi anak tangga jadi lebih mudah tetapi sewaktu turunan agak susah, karena berupa jalanan tanah yang licin dan berbatu-batu serta becek karena habis hujan.
Akhirnya setelah perjalanan menanjak, mendatar, turunan dan menanjak lagi sekitar 30 menit, sampailah di mulut gua. Ada dua buah gua, Gua Mimpi dan Gua batu. Gua batu ternyata buntu jadi tidak bisa dimasuki.
Gua ini lengkap dengan stalaktit dan stalakmit yang menjulur dari atas gua. Awalnya sedikit ragu ketika melihat lubang gua yang gelap. Panjang gua mimpi sekitar 800m, memang termasuk panjang dan terlihat mengerikan. Disini benar-benar gelap tanpa ada cahaya sedikitpun, kecuali lampu senter dari pemandu yang membantu menerangi jalan. Stalaktit dan stalakmit yang meneteskan air bertonjolan di sana sini. Penunjuk jalan memperlihatkan stalaktit yang ketika disorot lampu senter berbentuk ayam jago, ada yang berbentuk kucing dan muka bayi. Yang ketika disorot lampu senter stalaktit tersebut berpendar menyeramkan. Ada juga stalaktit yang ketika dipukul berbunyi. Yang membuat perjalanan lebih mencekam adalah, jalanan yang licin dan berbatu serta banyak jembatan kayu yang sudah rusak. Di dalam gua juga terdengar cericit kelelawar yang banyak tergantung di atap gua. Karena berada di dalamnya kita serasa berada di alam yang tidak nyata. Ya seperti di dalam mimpi itulah. Gua ini pada awalnya ditemukan karena mimpi salah satu penduduk.
Setelah keluar dari gua, masih ada perjalanan pulang yang sangat menguras tenaga. Jalan setapak menurun sangat curam, licin, becek dan berbatu-batu.
Untuk menghibur hati Anda setelah perjalanan yang menegangkan, anda bisa membeli souvenir kupu-kupu cantik yang telah diawetkan dalam kotak kaca dan kupu-kupu yang dijadikan gantungan kunci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar