Pendekatan pendidikan dengan konsep BCM (Bermain, Cerita dan
Menyanyi) di TPA/TPQ adalah lmetode yang tepat sebagai daya pikat yang
didasarkan pada fithrah psikologi anak dengan pola pendekatan “happy
learning” (keceriaan) sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan
pendidikan dan pengajaran di TPQ.
Anak memang suka bermain, karena dunia anak-anak adalah bermain. Oleh
karena itu, penanaman nilai-nilai kehidupan akan mudah dirasakan dan
meresap dalam diri mereka baik ingatan maupun perasaan. Selain itu,
metode ini juga dapat membuat daya tarik dan menghilangkan rasa jenuh.
Begitu pula dengan bercerita. Saat ustadz/ustadzah TPA/TPQ bercerita
atau mendongeng, anak-anak akan dengan seksama memperhatikannya. Metode
ini sangat efektif diterapkan pada anak. Mendongeng umumnya lebih
berkesan daripada nasihat murni, sehingga pada kebanyakan hal, cerita
yang kita dengar di masa anak-anak dulu masih bisa kita ingat sampai
dalam jangka waktu yang lama.
Melalui mendongeng, anak-anak diajarkan untuk mengambil hikmah tanpa
merasa digurui. Berawal dari hal tersebut Rumah Zakat (RZ) akan kembali
mengadakan dengan yang lebih besar dengan kegiatan Silaturrahim Akbar
Santri TPA/TPQ es-Nusantara dalam tajuk “Indonesia Mendongeng #2” dengan
tema ”Mencetak Generasi Qur’ani dengan Mengaji”.
Kegiatan Indonesia Mendongeng #2 ini merupakan agenda tahunan Taman
Pendidikan Al-Quran yang diadakan di Indonesia. Semoga acara ini mampu
meningkatkan ukhuwah islamiyah antara santriwan-santriwati beserta
ustadz-ustadzah TPA/TPQ di Indonesia.
Untuk wilayah Makassar, kegiatan Indonesia Mendongeng akan
dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2014 di Pelataran Baruga Andi
Pangeran Pettarani Universitas Hasanuddin yang diikuti oleh sekitar 50
anak yang merupakan anak binaan dari RZ Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar